Kamis, 18 Februari 2016

Tata Cara Umroh dan Pengertiannya

Tata Cara Umroh dan Pengertian “Umroh” adalah berkunjung, yang dapat juga diartikan bahwa umroh adalah suatu bentuk perbuatan yang dengan sengaja menuju ke suatu tempat yang selalu didatangi. Hal ini karena ibadah umroh boleh dilakukan setiap saat kapan saja sesuai dengan waktu yang kita inginkan dan berbeda dengan ibadah haji yang ditentukan waktunya.
Selain itu Ada Pula tentang Pengertian Umroh secara Istilah/Syariah?
Sedangkan secara syar’i dan terminologi fiqih, pengertian umroh adalah mengunjungi kota Makkah ( Arau Saudi ) untuk melakukan ibadah (seperti niat umroh, thawaf dan sa’i) dengan tata cara tertentu. Atau dengan kata lain berkunjung ke Baitullah untuk melakukan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah disyariatkan.

Umrah (bahasa Arab: عمرة) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Pada istilah teknis syari’ah, Umrah berarti melaksanakan tawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.

Tata Cara Umroh Praktis Sesuai Sunnah secara singkat :

Bila berangkat umroh dari Madinah :
1. Menuju tempat miqat (tempat mulai niat umroh dan berpakaian ihram) di Bir Ali. Masjid Bir Ali atau Abyar Ali adalah tempat miqat bagi penduduk Madinah atau jamaah yang datang dari arah Madinah yang akan berumrah atau berhaji, sebagaimana dicontohkan Rasulullah.
Masjid Bir Ali hanya berjarak +/-10 KM atau kurang dari 15 menit perjalanan dari Madinah. Boleh juga sejak di Madinah mulai memakai pakaian ihrom, tetapi niatnya tetap dimulai di Bir Ali. Setelah berganti pakaian, shalat sunnah Tahyatul Masjid 2 rakaat.
niat_umroh


niat_umroh
( Gambar 1 ) Masjid Bir Ali

2. Sejak memakai pakaian ihram, tidak boleh menggunakan wangi-wangian, mandi memakai sabun, sikat gigi pakai odol, memotong kuku, mencabut rambut, memakai peci atau pakaian lain, dan berhubungan suami istri.
3. Sepanjang perjalanan menuju ke kota Makkah, sambil membaca kalimat talbiyah sebanyak-banyaknya :
4. Sesampainya di Masjidil Haram, melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
( Gambar 2 ) Tawaf mengelilingi Ka'bah 7 Kali

– Dimulai pada Putaran 1-3 berlari-lari kecil.
– Pada Putaran 4-7 berjalan seperti biasa.
– Tempat awal mulai tawaf adalah : garis lurus (tapi garisnya sekarang tidak ada) diganti dengan lambang batas antara pintu Ka’bah ( Tepatnya Hajar Aswat ) dan tanda lampu hijau dua baris yang di pasang di sisi atas masjid ( Sebelah kanan kita ) seperti pada ( Gambar 3 ).
tata_cara_umroh
( Gambar 3 ) Tanda Lampu hijau disebelah kanan atas are Tawaf
 
– Pada saat tepat di batas ini ( Lampu Hijau ), sambil melihat ke arah Ka’bah ( Hajar Aswat ), kita melambaikan tangan lalu mencium telapak tangan 3 kali sambil mengucapkan : “Bismillah, Allahu Akbar”.
– Sepanjang tawaf membaca do’a. Secara umumnya doa apa saja yang kita inginkan, namun untuk mudahnya bisa membaca do’a sapu jagad :
Robbanaa Attinaa Fiiddunyaa hasanah wafiil aahiriti hasanah Wakinaa adzabannar

5. Setelah selesai melakukan tawaf berkeliling 7 kali selanjutnya Shalat 2 rakaat di depan makom Ibrahim. Pada rakaat pertama membaca surat Al Kafrun, pada rakaat kedua membaca surat Al ikhlas.
6. Selesai shalat 2 rakaat lalu Minum air zam-zam yang tersedia dekat pintu keluar Area Ka’bah, Sebelum minum berdoa terlebih dahulu sambil duduk menghadap kiblat,
اللهم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً واسعاً، وشفاءً من كل داء
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon waasi’an wa syifa’an min kulli daa-in
“Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit“.
Hal ini sekaligus bisa menghilangkan dahaga dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan untuk melaksanakan Sa’i sehingga badan terasa segar kembali.
7. Sa’i antara Bukit Safa dan Bukit Marwa, berjalan Sebanyak 7 kali bolak balik.
– Cara menghitungnya : dari Safa ke Marwa 1, Marwa ke Safa 2, dan seterusnya, berakhir yang ke 7 di Marwa.
Tatacara dan Bacaan Doa Sa’i. Maka dimulainya dengan Shafa, lalu naik ke atasnya hingga tampak Baitullah, lalu menghadap kiblat, membaca kalimat tauhid dan takbir tiga kali serta memujinya, lalu membaca:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه
(Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyiii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa’dahu manashara ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah.)
Doa ini dilakukan setiap mencapai Bukit Safa dan Marwa, seperti pada ( Gambar 4 ).
( Gambar 4 ) Saat mencapai bukit safa

– Sai dilakukan dengan berjalan biasa, namun pada saat melewati batas lampu Hijau ( Gambar 5 ) yang berbentuk empat persegi panjang yang tergantung diatas langit-langit, berlari-lari kecil sambil berdoa.
رب اغفر وارحمإنك انت الأعز الأكرم
(Rabigh fir warham, innaka antal a’azzul akram).
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah dan berilah rahmat daku, sungguh Engkau Mahakuat lagi Mahamulia.”
( Gambar : 5 ) Lampu Hijau di atas langit-langit Sa'i
8. Mencukur Cukur rambut.
– Boleh cukur sebagian saja atau sedikit saja.
– Lebih afdhol atau mendapat keutamaan atau pahala tiga kali lebih besar, sebaiknya cukur semua. (Biasanya, saat sampai di Marwa pada putaran terakhir, cukur sebagian dulu tanda selesai umroh. Pada saat keluar masjid, langsung menuju tukang cukur, baru dicukur semua).
Ingat : Sebelum mencukur rambut sampai habis atau botak  tidak boleh melepas pakaian ihram ( Kalau lepas berarti batal umrohnya yang dihitung hanya memendekkan rambut saja ), walaupun misalkan mengantuk atau lelah, boleh tidur dahulu tapi tetap memakai pakaian ihram setelah bangun baru mencukur rambut, setelah selesai mencukur barulah semuanya selesai dan boleh melepas pakaian ihram.

Alhamdulillah, selesai, Mohon maaf jika masih ada kekurangan dapat melengkapinya dari informasi rukun yang benar.
Bila sudah berada di Makkah, jika ingin umroh kembali atau umroh ke dua maka salah satu tempat miqatnya bisa di Tan’im ( tidak perlu ke Madinah lagi ) atau tempat mengambil miqat yang terdekat. Jadi ke Tan’im dulu untuk niat ihram, baru ke Masjidil Haram untuk thawaf, dan seterusnya seperti di atas.

Baca Juga :

Paket Umroh Promo
Umroh Plus Turki
Umroh Murah
Haji Plus
Tata Cara Umroh dan Pengertiannya
Persyaratan Haji Plus
Persyaratan Umroh

0 komentar:

Posting Komentar