Tata Cara Umroh dan Pengertian “Umroh”
adalah berkunjung, yang dapat juga diartikan bahwa umroh adalah suatu
bentuk perbuatan yang dengan sengaja menuju ke suatu tempat yang selalu
didatangi. Hal ini karena ibadah umroh boleh dilakukan setiap saat kapan
saja sesuai dengan waktu yang kita inginkan dan berbeda dengan ibadah
haji yang ditentukan waktunya.
Selain itu Ada Pula tentang Pengertian Umroh secara Istilah/Syariah?
Sedangkan secara syar’i dan terminologi fiqih, pengertian umroh adalah mengunjungi kota Makkah ( Arau Saudi ) untuk melakukan ibadah (seperti niat umroh, thawaf dan sa’i) dengan tata cara tertentu. Atau dengan kata lain berkunjung ke Baitullah untuk melakukan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah disyariatkan.
Sedangkan secara syar’i dan terminologi fiqih, pengertian umroh adalah mengunjungi kota Makkah ( Arau Saudi ) untuk melakukan ibadah (seperti niat umroh, thawaf dan sa’i) dengan tata cara tertentu. Atau dengan kata lain berkunjung ke Baitullah untuk melakukan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah disyariatkan.
Umrah (bahasa Arab:
عمرة) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip
dengan ibadah haji, ibadah ini dilaksanakan dengan cara melakukan
beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Pada istilah teknis syari’ah, Umrah berarti melaksanakan tawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Pada istilah teknis syari’ah, Umrah berarti melaksanakan tawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram yang diambil dari miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Bila berangkat umroh dari Madinah :
1. Menuju tempat miqat (tempat mulai
niat umroh dan berpakaian ihram) di Bir Ali. Masjid Bir Ali atau Abyar
Ali adalah tempat miqat bagi penduduk Madinah atau jamaah yang datang
dari arah Madinah yang akan berumrah atau berhaji, sebagaimana
dicontohkan Rasulullah.
Masjid Bir Ali hanya berjarak +/-10 KM atau kurang dari 15 menit perjalanan dari Madinah. Boleh juga sejak di Madinah mulai memakai pakaian ihrom, tetapi niatnya tetap dimulai di Bir Ali. Setelah berganti pakaian, shalat sunnah Tahyatul Masjid 2 rakaat.
Masjid Bir Ali hanya berjarak +/-10 KM atau kurang dari 15 menit perjalanan dari Madinah. Boleh juga sejak di Madinah mulai memakai pakaian ihrom, tetapi niatnya tetap dimulai di Bir Ali. Setelah berganti pakaian, shalat sunnah Tahyatul Masjid 2 rakaat.
( Gambar 1 ) Masjid Bir Ali
2. Sejak memakai pakaian ihram, tidak boleh menggunakan wangi-wangian, mandi memakai sabun, sikat gigi pakai odol, memotong kuku, mencabut rambut, memakai peci atau pakaian lain, dan berhubungan suami istri.
4. Sesampainya di Masjidil Haram, melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
( Gambar 2 ) Tawaf mengelilingi Ka'bah 7 Kali
– Dimulai pada Putaran 1-3 berlari-lari kecil.
– Pada Putaran 4-7 berjalan seperti biasa.
– Tempat awal mulai tawaf adalah : garis
lurus (tapi garisnya sekarang tidak ada) diganti dengan lambang batas
antara pintu Ka’bah ( Tepatnya Hajar Aswat ) dan tanda lampu hijau dua baris yang di pasang di sisi atas masjid ( Sebelah kanan kita ) seperti pada ( Gambar 3 ).
( Gambar 3 ) Tanda Lampu hijau disebelah kanan atas are Tawaf
– Sepanjang tawaf membaca do’a. Secara
umumnya doa apa saja yang kita inginkan, namun untuk mudahnya bisa
membaca do’a sapu jagad :
Robbanaa Attinaa Fiiddunyaa hasanah wafiil aahiriti hasanah Wakinaa adzabannar
5. Setelah selesai melakukan tawaf
berkeliling 7 kali selanjutnya Shalat 2 rakaat di depan makom Ibrahim.
Pada rakaat pertama membaca surat Al Kafrun, pada rakaat kedua membaca
surat Al ikhlas.
6. Selesai shalat 2 rakaat lalu Minum
air zam-zam yang tersedia dekat pintu keluar Area Ka’bah, Sebelum minum
berdoa terlebih dahulu sambil duduk menghadap kiblat,
اللهم إني أسألك علماً نافعاً، ورزقاً واسعاً، وشفاءً من كل داء
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon waasi’an wa syifa’an min kulli daa-in
“Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit“.
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon waasi’an wa syifa’an min kulli daa-in
“Ya Allah aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizqi yang luas, dan kesembuhan dari segala macam penyakit“.
Hal ini sekaligus bisa menghilangkan
dahaga dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan untuk melaksanakan
Sa’i sehingga badan terasa segar kembali.
7. Sa’i antara Bukit Safa dan Bukit Marwa, berjalan Sebanyak 7 kali bolak balik.
– Cara menghitungnya : dari Safa ke Marwa 1, Marwa ke Safa 2, dan seterusnya, berakhir yang ke 7 di Marwa.
Tatacara dan Bacaan Doa Sa’i. Maka
dimulainya dengan Shafa, lalu naik ke atasnya hingga tampak Baitullah,
lalu menghadap kiblat, membaca kalimat tauhid dan takbir tiga kali serta
memujinya, lalu membaca:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي ويُمِييْتُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَه
(Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa
syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyiii wayumiitu wahuwa ‘alaa
kulli syai’in qadiir. Laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa’dahu
manashara ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah.)
Doa ini dilakukan setiap mencapai Bukit Safa dan Marwa, seperti pada ( Gambar 4 ).
– Sai dilakukan dengan berjalan biasa, namun pada saat melewati batas lampu Hijau ( Gambar 5 ) yang berbentuk empat persegi panjang yang tergantung diatas langit-langit, berlari-lari kecil sambil berdoa.
رب اغفر وارحمإنك انت الأعز الأكرم
(Rabigh fir warham, innaka antal a’azzul akram).
Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah dan berilah rahmat daku, sungguh Engkau Mahakuat lagi Mahamulia.”
8. Mencukur Cukur rambut.
( Gambar : 5 ) Lampu Hijau di atas langit-langit Sa'i
– Boleh cukur sebagian saja atau sedikit saja.
– Lebih afdhol atau mendapat keutamaan
atau pahala tiga kali lebih besar, sebaiknya cukur semua. (Biasanya,
saat sampai di Marwa pada putaran terakhir, cukur sebagian dulu tanda
selesai umroh. Pada saat keluar masjid, langsung menuju tukang cukur,
baru dicukur semua).
Ingat : Sebelum mencukur rambut sampai habis atau botak tidak boleh melepas pakaian ihram ( Kalau lepas berarti batal umrohnya yang dihitung hanya memendekkan rambut saja ), walaupun misalkan mengantuk atau lelah, boleh tidur dahulu tapi tetap memakai pakaian ihram setelah bangun baru mencukur rambut, setelah selesai mencukur barulah semuanya selesai dan boleh melepas pakaian ihram.
Ingat : Sebelum mencukur rambut sampai habis atau botak tidak boleh melepas pakaian ihram ( Kalau lepas berarti batal umrohnya yang dihitung hanya memendekkan rambut saja ), walaupun misalkan mengantuk atau lelah, boleh tidur dahulu tapi tetap memakai pakaian ihram setelah bangun baru mencukur rambut, setelah selesai mencukur barulah semuanya selesai dan boleh melepas pakaian ihram.
Alhamdulillah, selesai, Mohon maaf jika masih ada kekurangan dapat melengkapinya dari informasi rukun yang benar.
Bila sudah berada di Makkah, jika ingin
umroh kembali atau umroh ke dua maka salah satu tempat miqatnya bisa di
Tan’im ( tidak perlu ke Madinah lagi ) atau tempat mengambil miqat yang
terdekat. Jadi ke Tan’im dulu untuk niat ihram, baru ke Masjidil Haram
untuk thawaf, dan seterusnya seperti di atas.
Umroh Plus Turki
Umroh Murah
Haji Plus
Tata Cara Umroh dan Pengertiannya
Persyaratan Haji Plus
Persyaratan Umroh
Baca Juga :
Paket Umroh PromoUmroh Plus Turki
Umroh Murah
Haji Plus
Tata Cara Umroh dan Pengertiannya
Persyaratan Haji Plus
Persyaratan Umroh
0 komentar:
Posting Komentar